Renungan Harian: Sabtu, 23 Februari 2013
Ul 26:16-19; Mat 5:43-48 Pw. St. Polikarpus
Berani menjadi 'Gila'
Mengikut Yesus berarti harus siap menjadi 'gila', sama seperti Dia sendiri. Kata 'gila' dalam hal ini kita mengerti sebagai sebuah kecenderungan melakukan sesuatu di luar kewajaran. Dan memang benar, bahwa Yesus mengajari kita untuk berbuat sesuatu yang benar di luar kewajaran: CINTAILAH MUSUHMU! (bdk. Mat 5:44)
Perasaan apa yang terlintas ketika sosok yang kita kenal sebagai musuh bercokol dalam pikiran? Benci, kesal, dendam, marah atau jengkel? Atau semuanya sekaligus? Itulah sesuatu yang wajar dalam kehidupan dunia yang menganggap orang lain sebagai serigala Homo homini lupus est. Namun kini, kita mesti beranjak dari kewajaran menuju cinta sejati yang universal tanpa batas. Rasa benci, kesal, dendam, dan jengkel perlahan mesti kita eliminasi dari hati kita. Harus diakui, mengemban perasaan-perasaan negatif itu sungguh melelahkan hati dan raga kita. Bayangkan betapa beratnya beban yang harus kita tanggung bila musuh harus berada di sekitar kita, atau bahkan serumah dengan kita. Untuk mengatasinya, hanya ada satu jalan terbaik: cintai musuhmu! Harus pula diakui, ini bukan perkara gampang. Tapi lihatlah, betapa indah anugerah Allah tampak dalam keunikan pribadi setiap orang di sekeliling kita. Mereka, bahkan musuh kita, hadir bukan sebagai ancaman melainkan sebagai guru yang mengajarkan betapa hidup kita amat indah.
Jika Santo Polikarpus, uskup dan martir, yang kita kenang hari ini tidak membenci orang yang menghabisi nyawanya, mengapa kita tidak bisa mencintai musuh kita? Ini juga perjuangan untuk mencintai Allah (HS).
Pelita Hati: Mengikut Yesus berarti harus siap sama seperti Dia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar