Renungan Harian: Rabu, 04 September 2013
Kol 1:1-8; Luk 4:38-44
Yesus Memberikan Teladan Doa
Di daerah-daerah yang sudah maju, kota-kota besar dan juga di daerah pedesaan kebiasaan misa pagi mulai diminati. Seorang karyawan yang menghadiri perayaan itu berpakaian kerja. Kepadanya ditanya, mengapa kamu hadir pada misa pagi ini dengan serangam kerja? Dengan polos dia menjawab, “Sebelum saya bertemu dengan teman-teman kerja, alangkah baiknya apabila saya lebih dulu bertemu dengan Tuhan, mungkin Tuhan akan memberikan pesan khusus kepada saya untuk dilaksanakan hari ini”. Karyawan ini memiliki pengalaman yang sama dengan Yesus.
Sebelum Yesus mengawali karya-Nya, Ia terlebih dahulu mencari tempat yang sunyi dan berdoa. Ia menyadari bahwa sebagai manusia, Ia juga harus menimba kekuatan dari Allah Bapa-Nya. Dari sumber inspirasi ini, nampak jelas bahwa mukjizat-mukjizat pertama yang dikerjakan oleh Yesus adalah manifestasi kuasa Penciptaan Allah. Hal ini nampak dalam tindakan Yesus, Ia menghardik deman perempuan itu maka penyakit itu meninggalkan dia. Ia bangun dan melayani mereka. Ia juga meletakkan tangan-Nya dan mengusir setan-setan, semuanya menjadi sembuh. Dengan tindakan ini, setan memperkenalkan Yesus sebagai Anak Allah. Doa dapat mengalahkan segala kekuatan yang menindas manusia. Doa memampukan kita untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang memberikan kehidupan dan kebahagiaan bagi kita. Maka semangat doa, perjumpaan Yesus dengan Bapa-Nya harus menjadi semangat kita (MN).