Corak Pelayanan Kita
*Sdr.
Hiasintus Sinaga, OFMCap.
Titipan Para Saudara Pendahulu
Mendengar
penuturan umat di Aekkanopan tentang kehadiran dan pelayanan serta perjuangan para
saudara pendahulu, acapkali membuat saya
sontak bangga sebagai seorang kapusin. Air muka umat saat berkisah tentang saudara
kita mengisyaratkan kegembiraan dan
kebanggaan mereka yang tulus akan saudara-saudara kapusin terdahulu dan
pendahulu kami. Kisah hidup dan pelayanan serta pergumulan para saudara pendahulu
mendapat respek yang tulus dan masih tetap hangat di kalangan umat sampai saat
ini.
Minat
umat untuk bercerita dan antusiasme
mereka mendengar cerita tentang kesaksian hidup dan pelayanan para saudara
pendahulu merupakan bukti yang sangat otentik bagi saya bahwa para saudara kita
adalah orang-orang yang sangat dekat dengan umat melalui cara
hidup dan pelayanan. Dorongan batin atau disposisi batin mereka untuk berbela
rasa dengan umat sungguh kuat. Hal itu
sangat dirasakan umat sampai sekarang.
Selain
itu kebutuhan umat dewasa ini sudah mereka lihat pada belasan atau puluhan
tahun yang silam. Mereka cukup visioner.
Apa yang dulu mereka serukan melalui
obrolan saat kunjungan stasi, saat berkotbah dan pada waktu berkatekese, dewasa ini semakin disadari oleh umat sebagai kebenaran. Umat yang berupaya dan bertekun melalukan
seruan para saudara pendahulu, sekarang sangat bersyukur dan berterima kasih
atasnya karena sudah menikmati faedahnya. Sementara mereka yang tidak perduli
dengan apa yang dinasehatkan saudara-saudara pendahulu terpaksa gigit jari dan menuai
penyesalan.
Sekali
lagi, itulah menjadi bukti mengapa saya katakan bahwa para saudara pendahulu
adalah orang-orang yang cukup visioner.
Saudara kita mampu melihat cukup jauh ke depan dan benar-benar mampu “hadir” di masa depan itu
sendiri. Saudara kita tidak berkhayal
kosong tetapi bermimpi indah karena memiliki kecerdasan menilai jaman dan
perkembangannya.
Secuil Tentang Kami
Corak
pelayanan yang berbela rasa dan visioner merupakan modal kekayaan yang dititipkan para saudara pendahulu untuk
dipelihara dan ditumbuh-kembangkan. Nilai dan semangat pelayanan berbela rasa tetap sama kendati
pengejawantahannya boleh berpenampilan baru.
Sementara itu, visi pelayanan tidak cukup hanya menjadi keyakinan batin
yang kuat secara pribadi, tetapi sangat
perlu dirumuskan secara terang benderang sehingga menjadi milik dan
keyakinan bersama. Inilah yang menjadi komitmen awal kami.
Bertitik
tolak dari visi yang sudah terumus, kami
mengurai bentuk-bentuk perutusan-perutusan seturut skala nilai dan prioritas
kemendesakannya. Hal itulah yang diterjemahkan dalam bentuk program kongkrit lengkap
dengan jadwal pelaksanaan dan evaluasinya.
Pengagendaan program kerja sudah harus tertuang sejak awal tahun dalam
bentuk Agenda Umum Paroki selama satu tahun. Agenda Umum Paroki untuk setiap
tahun kami cantumkan dalam Buku Notulen Sidang Paripurna untuk dibagikan kepada
DPP, seksi-seksi, rayon dan stasi-stasi.
Evaluasi
yang teratur terhadap geliat pelayanan dengan setia kami jalankan. Setiap hari
Senin, tim pastoral yang terdiri dari
Parokus, dua pastor rekan, frater TOPper, dua suster dan seorang
sekretariat mengadakan rapat evaluasi
atas pelayanan sepekan yang baru berlalu.
Butir-butir
penting dari evaluasi tim pastoral diusung ke rapat Dewan Pastoral Paroki (DPP)
setiap bulan pada hari Minggu pekan kedua. Peserta Rapat
DPP setiap bulan terdiri dari Tim Pastoral, Pengurus Inti dan anggota DPP. Pada saat rapat DPP, seksi-seksi diundang secara bergiliran sesuai
dengan kemendesakan program seksi yang bersangkutan. Jika seksi tertentu
membutuhkan pengangkatan kepanitiaan untuk melaksanakan programnya, DPP akan
membentuk kepanitiaan secara resmi dengan memanggil rapat istimewa.
Dari
Tim Pastoral dan DPP ditunjuk satu atau dua orang sebagai pemerhati khusus
untuk setiap seksi dan rayon. Dengan
demikian butir-butir evaluasi yang dipetik dalam Rapat Bulanan DPP tidak lupa
untuk dikoordinasikan ke tingkat seksi-seksi dan rayon.
Paroki
St. Pius X Aekkanopan terdiri dari 5 (lima) rayon. Pengurus rayon ini disebut dengan Dewan
Pastoral Rayon yang terdiri dari Pengurus Inti (ketua, wakil ketua, sekretaris
dan bendahara) dan para Ketua Dewan Stasi se-rayon sebagai anggota. Setiap
rayon mengadakan pertemuan (rapat evaluasi program dan pemberdayaan pengurus
serayon) sebanyak empat atau lima kali dalam satu tahun. Pertemuan pengurus
rayon ini lazim disebut dengan Sermon Rayon. Sermon Rayon dipimpin oleh pengurus inti rayon
sedangkan kehadiran pemerhati dari Tim Pastoral dan DPP kurang lebih sebagai
pemberi masukan pemberdayaan dan supervisor atas evaluasi program rayon agar linked
dengan program paroki.
Setelah
program berjalan setengah tahun, DPP memanggil sidang evaluasi tengah tahun yang disebut dengan
Rapat Presidium I. Peserta Sidang Presidium adalah Tim Pastoral, DPP, Pengurus
Inti Rayon, dan Pengurus Inti setiap Seksi. Pelayanan pastoral yang sudah
terselenggara selama 6 bulan dievaluasi secara bersama dan program yang belum
berjalan 6 bulan ke depan dipersiapkan secara teratur pula dalam Sidang
Presidium I.
Sekitar
setengah tahun kemudian Sidang Presidium II digelar. Dalam Sidang Presidium II program
setengah tahun yang baru berlalu dievaluasi sambil menggodok program tahun
berikut untuk mendapat pengesahan dalam bentuk keputusan pada saat Sidang Paripurna.
Segera
setelah Sidang Presidium II diselenggarakan, Tim Pastoral dan DPP mesti banting
stir untuk berpacu mempersiapkan Sidang Paripurna dalam rentang waktu 3 atau 4
minggu. Setelah itu, peserta Sidang Presidium berkumpul kembali bersama para
Pengurus Inti Dewan Pastoral Stasi separoki ditambah dengan utusan unit-unit
dan tokoh umat untuk mengikuti Sidang Paripurna. Dalam Sidang Paripurna tidak
ada lagi evaluasi yang berkepanjangan. Butir-butir evaluasi penting dari berbagai
persidangan selama satu tahun serta program rekomendatif dipaparkan ulang oleh
DPP untuk mendapat persetujuan dari peserta Sidang Paripurna. Selebihnya,
Sidang Paripurna dikemas dengan berbagai animasi serta masukan pemberdayaan
sekaitan dengan penekanan derap langkah bersama yang lebih serius untuk satu
tahun ke depan. Selain itu warna pertemuan persaudaraan yang rekreatif selama
persidangan juga diupayakan. Dan sebagai
bagian dari perutusan persidangan Perayaan Misa Meriah bersama umat dipersiapkan dengan baik.
Seikat Simpul
Corak
pelayanan yang berbela-rasa dan visioner yang dititipkan saudara-saudara
pendahulu, itulah yang kami perjuangkan untuk semakin berbuah secara baru
sehingga pelayanan kita memiliki aura kapusin dari waktu ke waktu. Evaluasi
yang baik dan berkesinambungan atas pelayanan itu sendiri merupakan pola anutan kami yang paling
utama. Dengan terpeliharanya evaluasi
pelayanan yang berkala dan berjenjang, kami sangat terbantu untuk semakin terhindar
dari pelayanan yang asal-jadi. Koordinasi yang terjamin sungguh menjadi sarana yang
ampuh menghalau godaan untuk menjadi pemain
tunggal favorit. Semangat untuk semakin memastikan arah pelayanan dan
konsentrasi untuk mempertajam mutu bidikannya sungguh meyakinkan kami akan
terciptanya sasaran pelayanan yang dan tepat guna dan laik zaman.
Dari
waktu ke waktu, kami sungguh mengalami jatuh bangun untuk memelihara evaluasi
pelayanan yang berkala dan berjenjang itu. Energi juga cukup terkuras untuk
menjamin koordinasi pelayanan yang kondusif.
Dan untuk semakin memastikan arah, dan mempertajam mutu bidikan
pelayanan itu, kami harus sangat
berjuang untuk mampu belajar lagi di atas meja dan atas pengalaman kegagalan-kegagalan
yang terjadi.
Corak
hidup yang berbela rasa dan visioner dalam persaudaraan komunitas Aekkanopan
juga merupakan perjuangan kami bersama sebagai saudara kapusin. In fact, satu
sama lain kami memiliki banyak
perbedaan. Karena perbedaan yang ada, tidak jarang juga terjadi ketegangan. Akan
tetapi ada satu hal yang indah dalam persaudaraan kami, yakni keinginan baik
untuk mengerti satu sama lain dan penginsyafan bersama bahwa kami sudah memilih
sebagai saudara untuk selamanya. Kesetiaan untuk berdoa, makan dan rekreasi
bersama menjadi kami yakini menjadi penyubur keindahan yang ada. Hal itu cukup
mendapat penegasan dalam kapitel rumah kami yang terakhir. Itulah wujud dan usaha kongkrit kami untuk menjadi
saudara yang berbela rasa dan visioner di komunitas kami. Salam.
*Sdr.
Hiasintus Sinaga, OFMCap., adalah Pastor Paroki St. Pius X Aekkanopan, Labuhan
Batu Utara. Dia juga Vikaris Episkopalis St. Mathias Rasul, Aekkanopan, Keuskupan Agung Medan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar