Renungan harian: Sabtu, 16 Februari 2013
Yes : 58 : 9b-14; Lk : 5 : 27-32
Syukur Atas Rahmat-Nya
"Apabila engkau tidak lagi..." dengan kata ini nabi mengungkapkan perobahan tingkah laku bila melaksanakan perintah Tuhan. Keadaan yang buruk ini sama sekali tidak berkenan kepada-Nya: menginjak dan memperbudak sesama (kuk), mencari kesalahan orang lain (nunjuk jari); memfitnah dan merendahkan sesama. Secara positif: memberi makan kepada orang yang lapar, menghibur orang yang patah hati. Dengan tingkah laku ini, orang beriman dilimpahi rahmat, berkat dan keberhasilan: dipulihkan kembali hidup manusia yang rukun dan aman.
Yesus membawa beban dosa seluruh umat manusia; kita bersyukur atas rahmat-Nya. Yesus, sebenarnya bisa memisahkan diri dari orang berdosa, tak perlu bertobat; tak perlu menderita, namun secara bebas Dia memikul beban dan hukuman dosa seluruh manusia. Dalam Ekaristi kita diajak oleh Yesus untuk menjadi semeja dengan-Nya, tetapi kita lebih dulu harus mengatakan: aku mengaku; aku tidak layak, tetapi karena Sabda-Mu aku diundang ke pesta ini.
Yesus tidak enggan atau malu duduk semeja dengan Levi. Yesus tahu isi hati manusia berkat curahan ilahi, dapat melakukan pertobatan. Apa dasar pilihan Yesus terhadap murid-murid dan rasul-rasul? Mereka tak punya kedudukan dalam masyarakat, tidak ada pendidikan seperti ahli Taurat, bukan golongan istimewa seperti Farisi dan Saduki, murid Yesus adalah orang sederhana. Levi sendiri sangat dibenci dan dianggap najis karena bergaul dengan para penjajah, kaum Romawi. Pilihan Yesus bersumber pada cinta-Nya dan mereka itu rela mengikuti-Nya: "berdiri dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikuti Dia". Bagi kita yang rela mengikuti Yesus, ada pengampunan dan kegembiraan. Adanya pengampunan dari Tuhan karena Tuhan jatuh cinta sama kita. Maka dari kita dituntut solider dengan kerahiman ini bagi setiap orang yang membutuhkannya (SS).
Pelita Hati: Bagi para pengikut Yesus ada pengampunan dan kegembiraan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar