Renungan Harian: Minggu, 07 April 2013
Kis 2: 12-16; Why 1: 9-11a.12-13.17-19; Yoh 20: 19-31
Yesus Memotivasi para Murid-Nya
Yesus yang dijagokan oleh para murid, bisa mati oleh kekuatan politis dan oleh pengadilan palsu. Secara psikologis para murid merasa down, takut, tidak saling percaya, karena nyata-nyata yang menghianati Yesus adalah Yudas Iskariot, seorang dari mereka. Untuk mengatasi kesulitan ini, mereka mencari jalan selamat dengan, mengurung diri di rumah.
Dalam situasi terpuruk ini, Yesus yang bangkit mendatangi mereka dan menyampaikan salam "Damai Sejahtera". Dia menghembusi mereka dengan berkata, "Terimalah Roh Kudus
" Yesus menghembuskan Roh Kudus kepada para murid, untuk memotivasi dan menguatkan mereka. Dia melihat bahwa murid-murid sudah kehilangan roh, kehilangan daya hidup, kehilangan rasa damai. Mereka menderita sakit takut, takut menjadi pengikut Kristus. Sebegitu takut, mereka tidak berani keluar rumah (kecuali Thomas). Di dalam kandang saja mereka takut, bagaimana mungkin mereka bersaksi keluar. Yesus tak mau murid-Nya mati dalam ketakutan, tapi harus mati dalam keberanian, agar kelak berani bangkit. Kalau orang tidak berani mati, kemungkinan besar tidak berani juga untuk bangkit. Yesus mengajak para murid melampaui pengalaman pahit yang baru mereka alami, dengan menanamkan jiwa mengampuni dan memaafkan orang.
Pengalaman takut, cemas sebagai orang percaya juga pengalaman kita. Mari memberikan diri kita dihembusi Yesus dengan Roh-Nya yang Kudus, sehingga kita menjadi manusia bersemangat kebangkitan, merajut jiwa mengampuni agar kita alami secara bersama damai dari Tuhan (GN).
Pelita Hati: Yesus tak mau murid-Nya mati dalam ketakutan, tapi harus mati dalam keberanian, agar kelak berani bangkit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar