Renungan Harian: Senin 14 Mei 2012
Yoh 15:9-17
Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia berkata,"Hai, Saudara-saudara, harus digenapi nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud, tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami, dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam Kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya. Dan lagi: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus." Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barabas dan juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka semua lalu berdoa, "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang! Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan....
KASIH LEWAT PERBUATAN
Pada hari ini kita merayakan Pesta St. Matias. Ia seorang rasul yang telah mempersembahkan dirinya mewartakan kabar gembira dengan menjadi murid Yesus. Ia yang hidup bersama dengan sang Guru, telah mengalami banyak tantangan dan perjuangan, bukan hanya dalam pewartaan, tetapi juga bagaimana ia harus menjadi pengikut sejati Yesus Kristus. Tuntutan dan perjuangan yang sangat berat kerap mewarnai perjalanannya bersama Yesus. Ia menyadari betul pesan Yesus bahwa dengan menjadi murid, ia harus meninggalkan semuanya, bahkan ia akan dibenci oleh dunia.
Namun, St. Matias, mengabaikan ini semua. Cinta-Nya yang besar akan sang Guru dan semangatnya untuk mewartakan kasih, menjadi kekuatan luar biasa yang mampu menggerakkan hatinya untuk menghadapi setiap tantangan. Teladan Yesus menjadi inspirasi yang tak terkira baginya.
Kasih St. Matias adalah "harta" terindah baginya dalam tugas kerasulannya. Ia mengasihi Allah, mengasihi Yesus yang memanggilnya, dan juga mengasihi tugas panggilannya. Kasih itu yang menjadi dasar utama baginya untuk pergi mewartakan kabar gembira. Kasih yang ia lihat dan alami dalam hidup bersama dengan Yesus menjadi inti hidup dan panggilannya.
Sebagai orang Kristen yang hidup dalam suatu komunitas, tentu kita juga mengalami banyak kebahagiaan, kegembiraan, dan kedamaian. Itu adalah buah kasih yang kita terima dari Allah lewat sesama. Maka mari kita mewartakan kasih itu dengan perkataan dan terutama lewat perbuatan (YIS).
Pelita Hati: Buah kasih Allah pada kita adalah kebahagiaan, kegembiraan, dan kedamaian.
Diambil dari Nyalakanlah Pelita Hatimu, Renungan Harian 2012, Penerbit Bina Media Perintis, Medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar