RENUNGAN HARIAN: SABTU, 7 JANUARI 2012
Yoh 2:1-12
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di
Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke
perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya:
"Mereka kehabisan anggur." Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah
engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Tetapi ibu Yesus berkata
kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Di situ ada enam tempayan yang disediakan
untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga
buyung. Yesus berkata kepada
pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air."
Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang
cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang
telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi
pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai
laki-laki, dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang
baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi
engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea,
sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan
kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum,
bersama-sama dengan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya dan murid-murid-Nya, dan
mereka tinggal di situ hanya beberapa hari saja.
MUKJIZAT SEBAGAI
TANDA KESELAMATAN
Setiap orang dari
antarakita, tentu sangat rindu menyaksikan mukjizat ataupun tanda heran. Hal
yang kita mengerti sebagai mukjizat adalah peristiwa ataupun hal yang terjadi
melampaui apa yang dipikirkan manusia yang seharusnya akan terjadi. Mukjizat
cenderung menjadi peristiwa tak terduga dan mengesankan serta diluar dari
kebiasaan. Umumnya peristiwa mukjizat sangat dimantikan orang.
Mukjizat terjadi
dalam kisah perkawinan di Kana. Air berubah menjadi anggur. Dari sudut
pandang indera manusia, hal ini nyata sebagai sesuatu tanda heran yang patut
disyukuri. Mukjizat itu menjadi sungguh berahmat katika dengannya dinyatakan
kehadiran Sang Penyelamat di tengah umat-Nya dan yang menjadi penyelamat bagi
umat-Nya. Dengan mukjizat air menjadi anggur, keselamatan pun terjadi bahwa pestawan
tidak dipermalukan karena kehabisan anggur. Dalam hal ini kita juga bisa
melihat bahwa mukjizat itu sebenarnya bukan hanya sebagai tanda heran, akan
tetapi lebih daripada itu sebagai tanda keselamatan dan bermanfaat bagi sesama.
Mukjizat bukanlah show akan susuatu
yang menakjubkan.
Kita kerap kali mengalami mukjizat ketika kita diselamatkan
dan mau membantu sesama kita. Kita juga bisa seperti Yesus bertindah membantu
sesama dalam pernikahan di Kana, bila kita mau membantu sesama yang
membutuhkan. Di sinilah letak maksud mukjizat diadakan, yakni datangnya
Kerajaan Allah di tengah-tengah kita (DG).
“Mukjizat merupakan tanda keselamatan dan kehadiaran Yesus
di tengah-tengah kita”
Diambil dari Nyalakanlah Pelita
Hatimu, Renungan Harian 2012, Penerbit Bina Media Perintis, Medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar