Sabtu, 29 Juni 2013

Renungan Harian: Kamis, 04 Juli 2013

Renungan Harian: Kamis, 04 Juli 2013

Kej 22:1-19; Mat 9:1-8.

Kasih Yesus yang Menyembuhkan

 

                Setiap orang dari antara kita dipanggil untuk berbuat apa yang terbaik dalam hidupnya bagi sesama. Yesus tahu benar akan tugas perutusan-Nya. Dalam Injil dikatakan bahwa Ia datang ke kota-Nya sendiri. Di situ Yesus menyembuhkan dua hal dari dalam diri orang lumpuh, yang dibawa kepada-Nya. Pertama Yesus memberi kesembuhan rohani, yakni penghapusan dosa si Lumpuh; dan yang kedua, Yesus memberi kesembuhan jasmani, yakni membangunkan atau menyembuhkan si Lumpuh itu. Ini adalah suatu mukjizat yang penuh pengertian akan kebutuhan si sakit.

                Kalau kita melihat pengalaman hidup kita, kita kerap kurang mengerti kebutuhan orang di sekitar kita. Meskipun kita tahu akan kebutuhan seseorang itu, kita sering menutup mata hati kita untuk mereka. Atau, bahkan lebih parah lagi, kita tidak suka atau menghalang-halangi orang lain untuk membantu sesamanya. Kita merasa tersaingi atau iri hati bila ada orang yang bermurah hati kepada sesamanya melebihi diri kita.

                Mari kita belajar untuk saling membantu serta menjauhkan rasa cemburu dan sakit hati dari diri kita. Kita lihat bahwa Yesus telah berupaya membuat yang terbaik bagi manusia. Bagaimana dengan kita? Kapan lagi kita berbuat lebih? (DG)

 

Pelita Hati:            Kebahagiaan luar biasa akan terjadi bagi setiap orang yang berbuat kasih dan penuh pengertian.

Renungan Harian: Rabu, 03 Juli 2013

Renungan Harian: Rabu, 03 Juli 2013

Ef 2:19-22; Yoh 20:24-29 - Pesta St. Thomas, Rasul

 

Panggilan untuk Percaya

 

                Para murid Yesus ada dua belas orang. Dari antara kedua belas murid Yesus itu, kebanyakan orang tidak mau melekatkan nama dua murid ke dalam jati dirinya. Nama kedua murid itu adalah Yudas Iskariot dan Thomas yang kita pestakan hari ini. Ketika orang digelari si “Thomas”, kita langsung teringat akan sikap Thomas yang kurang percaya, yang menjadi lekat pada orang yang digelari si ‘Thomas”.

                Bacaan Injil hari ini mengungkap bagaimana Thomas tidak percaya kepada berita dari para murid lain tentang kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka. Akibatnya, Yesus marah akan ketidakpercayaan Thomas. Yesus bersabda, “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

                Ketidakpercayaan Thomas memiliki makna tersendiri. Ia tidak percaya kepada para murid, yakni bagian dari Gereja Perdana. Ini sama artinya Thomas mengabaikan warta gembira Gereja yang disampaikan kepadanya. Inilah yang membuat Yesus menegurnya.

                Dengan pengalaman Thomas yang ditegur karena kurang percaya, kita juga diingatkan untuk mempercayai dan terlebih melakukan warta gembira Gereja yang disampaikan kepada kita. Mari belajar taat sebagai buah dari kepercayaan! (DG)

 

Pelita Hati:            Ketidakpercayaan akan membangkitkan ketidaktaatan. Kepercayaan akan melahirkan ketaatan.

Renungan Harian: Selasa, 02 Juli 2013

Renungan Harian: Selasa, 02 Juli 2013

Kej 19:15-29; Mat 8:23-27

Percaya kepada Tuhan

                Pernahkah kamu takut? Hampir semua orang yang waras akan pernah takut. Takut adalah bagian yang sangat alamiah dari perjalanan hidup setiap orang. Orang yang takut pada umumnya disebabkan oleh situasi ataupun keadaan yang mengancam hidupnya.

                Dalam Injil hari ini dikisahkan bahwa para murid merasa terancam manakala angin ribut mengamuk di danau serta menghantam perahu para murid. Para murid ketakutan dan mereka membangunkan Yesus, katanya, “Tuhan, tolonglah, kita binasa.” Lalu Yesus menegur para murid karena ketidakpercayaan mereka.

                Dalam pengalaman hidup kita, boleh diibaratkan bahwa kita sedang mengarungi bahtera kehidupan ini. Adakalanya gelombang hidup menghantam kita, kita pun menjadi cemas dan takut meskipun Yesus hadir bersama kita lewat baptisan yang telah kita terima. Kita panik dan kurang percaya akan kasih Tuhan. Kita mulai bersungut-sungut dan mengomel tidak karuan. Kita tidak puas dengan apa yang kita alami, hingga kita tidak mampu melihat mukjizat yang datang dari Tuhan. Sesungguhnya dari bacaan Injil hari ini, Tuhan mengundang kita untuk berserah kepada-Nya. Sudahkah kita merelakan hidup kita dipimpin oleh Tuhan? Semoga! (DM)

 

Pelita Hati: Kepercayaan adalah kunci dari keselamatan.

Renungan Harian: Senin, 01 Juli 2013

Renungan Harian: Senin, 01 Juli 2013

Kej 18:16-33; Mat 8:18-22

Panggilan sebagai Pengikut Tuhan

               

Seorang pengikut adalah orang yang menuruti ataupun mengikuti sosok yang diikutinya. Kalau dalam perjalanan, seorang pengikut akan selalu mengikuti yang di depannya; bila ia seorang bawahan akan selalu mengikuti atasannya; dan bila ia seorang murid akan selalu mengikuti gurunya. Seorang pengikut adalah seorang yang menirukan: apa atau bagaimana cara hidup dan ataupun buah pikiran pemimpinnya.

                Seorang pemimpin ataupun sosok yang akan diikuti, tentu berkeinginan agar diikuti oleh para pengikutnya dengan sempurna. Apa yang dilakukan oleh pemimpin hendaknya dilakukan oleh bawahannya ataupun anggotanya.

                Demikian juga harapan Yesus bagi mereka yang ingin mengikuti-Nya; Ia mengharapkan agar orang yang mau mengikuti-Nya benar-benar tidak terikat lagi kepada hal-hal lahiriah. Pengikut Yesus harus berani melepaskan ikatan duniawi itu, seperti yang telah diteladankan oleh Yesus sendiri.

                Bagaimana dengan kita? Benarkah kita pengikut Yesus? Apakah kita berani mengutamakan Tuhan dan Gereja-Nya lebih daripada kepentingan adat ataupun hal-hal duniawi semata? Mari bertanya diri apakah kita sudah pantas disebut sebagai pengikut Tuhan ataupun seorang kristiani? (DG)

 

Pelita Hati: Mengikuti Tuhan adalah jawaban tertinggi dari setiap panggilan.