Selasa, 30 April 2013

Inilah sejumlah hal favorit Paus Fransiskus

08/04/2013 Inilah sejumlah hal favorit Paus Fransiskus thumbnail

Berikut ini sejumlah favorit Paus Fransiskus, yang diungkapkan dalam serangkaian wawancara saat ia masih sebagai uskup agung Buenos Aires, Argentina.
Wawancara itu ditulis dalam buku, “Paus Fransiskus: Percakapan dengan Jorge Bergoglio” oleh Sergio Rubin dan Francesca Ambrogetti, yang pertama diterbitkan tahun 2010 dengan judul “El Jesuita” (“Yesuit”). Buku ini belum tersedia dalam bahasa Inggris.
Olahraga favorit: Ketika ia masih muda, ia bermain basket dan suka pergi ke stadion untuk menonton pertandingan sepak bola bersama keluarga untuk menyaksikan tim favorit mereka, San Lorenzo.
Kota favorit: “Saya suka tempat dimana saya  tinggal. Saya suka Buenos Aires.” Ia telah melakukan perjalanan di Amerika Latin dan bagian lain Benua Eropa, termasuk Irlandia “untuk belajar bahasa Inggris. Namun, katanya, “Saya selalu mencoba untuk menghindari untuk berjalan-jalan”.
Media favorit  untuk informasi: Surat Kabar. Ia mengatakan ia menghidupkan radio hanya untuk mendengarkan musik klasik. Dia mungkin berpikir ia akan mulai menggunakan internet seperti pendahulunya, mendiang Juan Carlos Kardinal Aramburu dari Buenos Aires.
Transportasi favorit: Sebagai uskup agung Buenos Aires ia sering menggunakan kereta bawah tanah karena mudah dan cepat, tetapi ia lebih memilih bus karena ia bisa melihat pemandangan di luar.”
Penulis dan buku favorit: “Saya suka puisi (Friedrich) Holderlin,” seorang penyair abad ke-19; Alessandro Manzoni  dengan puisinya “I Promessi Sposi”, Dante Alighieri tentang “The Divine Comedy”, dan penulis Argentina Jorge Luis Borges.
Musik favorit: “Leonore” Overture No. 3 oleh Ludwig van Beethoven. “Menurut saya, musik ini adalah terbaik dari beberapa karya (Beethoven) dan juga karya-karya simfoni Wagner.”
Tarian favorit: Tango. Ia “sangat mencintai tarian itu karena sesuatu yang berasal dari dalam. Dia mengatakan dia sering menari tango ketika ia masih muda “meskipun saya lebih suka milonga,” yang merupakan bentuk yang lebih tua dari tango dengan ritme cepat.
Film favorit: “Feast Babette“, karena film ini menunjukkan transformasi dari sekelompok orang yang membuat penyangkalan dan tidak tahu apa itu kebahagiaan, katanya.  Dia juga suka film Italia neorealisme, yang sering dihadapkan konsekuensi sosial, ekonomi dan moral dari Perang Dunia II, tetapi ia menambahkan bahwa sebagai uskup agung ia tidak punya banyak waktu untuk pergi ke bioskop.
Lukisan Favorit: “Salib Putih”, yang dilukis oleh Marc Chagall. Lukisan itu “tidak kejam, melainkan hal ini menunjukkan penderitaan penuh ketenangan.
Orang favorit: Neneknya Rosa, yang membantu dia ketika dia masih kecil, mengajarinya kata-kata pertamanya dalam bahasa Italia dan memiliki kepekaan yang mendalam akan agama.
Orang Suci Favorit: St. Theresia dari Lisieux. Dia menyimpan foto di rak perpustakaan dengan sebuah vas bunga mawar putih di depannya. “Ketika saya memiliki masalah saya meminta orang suci itu, bukan untuk menyelesaikan masalah tersebut, tapi membantu saya menerimanya.”
Kebajikan Favorit: “Cinta. Hal ini memberikan ruang bagi orang lain dengan pendekatan yang lembut. Saya selalu meminta Tuhan memberikan saya hati yang lemah lembut,” katanya.
- Hal yang harus dihindari: “Dosa yang membuat saya mundur adalah kebanggaan” dan memikirkan diri sendiri sebagai orang besar. Dia mengatakan ketika hal itu terjadi padanya, “Saya merasa malu besar dan saya meminta ampun kepada Tuhan karena tidak seorang pun berhak untuk berperilaku seperti ini.”
- Reaksi terpilih sebagai Paus: Dia merasa kaku. Ketika Paus Fransiskus terpilih menjadi Paus dan muncul di balkon, banyak orang melihat ia tampak agak kaku. Ternyata itulah bagaimana dia bereaksi ketika ia diangkat menjadi uskup auksilier tahun 1992 dan bagaimana ia bereaksi “terhadap sesuatu yang tak terduga, baik atau buruk, itu seperti membuat saya agak kaku,” katanya.
- Hal-hal yang harus diselamatkan saat kebakaran: brevir dan buku agendanya. Buku agenda terdapat semua alamat dan nomor telepon. “Ini akan menjadi bencana nyata untuk kehilangan mereka.”
“Saya sangat melekat pada brevier saya. Buku ini adalah pertama yang saya buka di pagi hari dan terakhir saat saya pergi tidur.”
Dia juga menyimpan surat neneknya dan pesan terakhirnya kepada cucu-nya sebelum dia meninggal. Dia mengatakan bahwa pada saat kesedihan, kesulitan atau kemalangan, kunjungilah tabernakel, “dimana martir terbesar dan termulia disimpan,” dan Bunda Maria di kaki salib karena mereka bisa “menyembuhkan luka yang dalam dan paling menyakitkan.”

Sumber: Soccer fan and tango aficionado; pope’s pastimes revealed
Dikopi dari UCAN Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar